___________________________________
Para pemaham takfir ekstrim / khawarij membuat para thaghut senang dan justru membantu/membiarkan mereka. Karena mereka (khawarij) akan memerangi orang-orang muslim yang mereka anggap murtad sebelum memerangi orang kafir. Dan keadaan mereka seperti itu sama di setiap tempat.
Thaghut tahu bahwa yang seperti mereka akan merusak jama'ah kaum muslimin
Abu Syakir Ar Rafi'I mengingatkan para mujahidin untuk menghindari masalah mudah mengkafirkan mujahidin lainnya. Seperti mengkafirkan Hamas.
Dengan munculnya para generasi yang bersemangat tapi mudah mengkafirkan, maka itu akan menjadi alat bagi musuh islam untuk memisahkan mujahidin dengan masyarakat. Akan dibuat opini mahwa mujihidin itu seolah-olah aliran sesat dari islam yang kerjaannya mengkafirkan dan membunuhi orang-orang islam sendiri. Dan akhirnya mujahidin terpojok, thaghut tidak susah-susah memerangi mujahidin karena masyarakat yang akan memerangi mereka.
Gerakan takfiri khawarij akan mengalihkan fokus perjuangan umat islam kedalam (umat islam sendiri), bukan kepada kaum kafir.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Sifat Islam
adalah agama yang mudah, toleran, lapang, luas, tidak menimbulkan kesulitan dan
kesempitan apapun terhadap umatnya.
Oleh karena itu Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi ---semoga
Allah membebaskan beliau dari penjara, beliau adalah orang yang ahli tentang
mereka dan sangat mengerti argumen-argumen mereka --- memberi judul untuk
bukunya Ar-Risalah Ats-Tsalatsiniyah, dengan judul Risalatul Jafr fi
Anna al-Ghuluwa fit Takfir Yuaddi ila al-kufr (Risalah Al-Jafr bahwa
berlebih-lebihan dalam mengkafirkan bisa mengantarkan kepada kekafiran). Sebuah
risalah yang cukup tebal, membahas sekitar 30 kesalahan dalam takfir, baik yang
terlalu kuat ataupun lunak. Beliau ingatkan berlebih-lebihan/sembarangan dalam
kekafiran bisa mengantarkan seseorang
pada kekafiran itu sendiri, karena memfonis orang lain kafir itu sama artinya
kita sudah menghalalkan nyawa dia, kehormatan dia, harta dia, menyatakan secara
tidak langsung istrinya harus cerai dengan dia. Anak, istri, dan keluarga
lainnya tidak boleh mewarisi dirinya. Konsekuensi yang sangat berat, sementar
dalam hadits-hadits lain juga disebutkan bahwa mencaci maki seorang muslim,
mukmin itu sama dengan membunuh dia. Hadist ini ada dalam Shahih-Bukhari,
mencaci maki saja tanpa alas an yang benar itu tidak diperkenankan, sama dengan
membunuh dia. Apalagi yang lebih jauh dari itu, memfonis kafir dia.
Tidak diragukan lagi bahwa kondisi kelompok seperti mereka
(Abu Maryam Al-Mukhlif) bukanlah kondisi seorang muslim yang dijelaskan oleh
Al-Qur’an dan as-sunnah.
Agama (keyakinan-keyakinan dan sikap-sikap) yang mereka anut
tersebut juga bukanlah agama yang dianut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan para sahabatnya.
Demi Allah, tidak. Mereka (kelompok Abu Maryam Al-Mukhlif)
hanyalah mariqun, mereka melesat keluar dari agama dari pintu
berlebih-lebihan, bersikap ekstrim, memperberat diri dan menambah-nambah dalam
agama. Sebagaimana halnya orang-orang sekuler, orang-orang zindiq para atheis
kontemporer dan orang-orang seperti mereka melesat keluar dari agama dari pintu
mengurangi, meremehkan dan meninggalkan agama karena memperturutkan syahwat
mereka. Ada 2 golongan ynag sama-sama terlalu berlebihan, yang satu dalam
menambah dan satunya dalam mengurangi.
Inilah dua jalan setan untuk mengeluarkan umat manusia dari
cahaya kepada kegelapan. Dari petunjuk kepada kesesatan.
Hal itu seperti yang dikatakan oleh para ulama salaf,
“Tidaklah Allah menetapkan sebuah perintah pun kepada hamba-hamba-Nya,
melainkan setan menghalang-halanginya dengan salah satu dari dua jalan. Setan
tidak mau peduli dengan jalan yang mana ia akan berhasil. Jalan
berlebih-lebihan dalam perintah tersebut atau jalan meremehkan perintah
tersebut.” Mau jadi khawarij atau murji’ah bagi setan tidak ada bedanya, mau
jadi liberal atau jadi khawarij bagi setan tidak ada riginya, yang penting
tidak di tengah.
Tunggulah, niscaya kalian akan bisa melihat dengan mata
kalian sendiri bagaimana kesudahan kondisi orang-orang yang terkena ujian dan
orang-orang yang melesat keluar dari agama tersebut, Abu Maryam Al-Mukhlif dan
para pengikutnya; jika mereka masih menempuh jalan tersebut dan tidak mendapat
limpahan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Demi Allah, kami telah melihat mereka dan bergaul dengan
mereka di lebih dari satu negara. Para thaghut murtad membiarkan saja mereka
itu berkeliaran bebas, bergerak bebas, tidak diapa-apakan sama sekali.
Kami melihat hal itu dengan mata kami sendiri dan kami
bergaul dengan mereka di Libya pada akhir-akhir tahun 80an abad ke-20 Masehi
yang lalu, saat itu serangan-serangan terhadap saudara-saudara kami yang
berkomitmen dengan Islam mencapai puncak keganasannya oleh thaghut Moammar
Qaddafi, para tentara dan dinas intelijennya. Meski begitu, thaghut Moammar
Qaddafi, para tentara dan dinas intelijennya membiarkan begitu saja para
Khawarij “Takfiriyyun”, tidak mendekati mereka, bahkan mereka diberi peluang di
setiap bidang.
Kenapa? Karena thaghut Moammar Qaddafi, para tentara dan
dinas intelijennya mengetahui bahwa para Khawarij “Takfiriyyun” memberikan
bantuan penting bagi mereka. Para Khawarij “Takfiriyyun” itu tidak menimbulkan
bahaya apapun bagi thaghut Moammar Qaddafi, para tentara dan dinas
intelijennya. Bahkan para Khawarij “Takfiriyyun” itu sebenarnya membantu mereka
dalam memerangi kaum muslimin yang tertindas!
Bagaimana tidak, sedangkan sifat para Khawarij “Takfiriyyun”
itu sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ، وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ
Bagi khawarij umat Islam yanga tidak sependapat dengan mereka
adalah bukan golongan mereka. Kafir, halal darahnya, halal kehormatannya dan
wajib diperangi lebih dahulu sebelum orang kafir asli. Orang-orang yang
keislaman dan kekafirannya, sudah murtad atau belum itu masih samar, orang
melakukukan ta’wil ataukah tidak bagi mereka pokoknya satu hukumnya lalu
menjadi target operasi, sementar kafir asli tidak kena apa-apa.
Demikian juga yang kami dengar tentang keadaan mereka, di
beberapa tempat dan beberapa negara. Kisah-kisah mereka hampir serupa di setiap
tempat.
Kalian nanti juga akan melihat keadaan tersebut pada diri
mereka, Abu Maryam Al-Mukhlif dan para pengikutnya. Maka ambillah pelajaran,
wahai orang-orang yang memiliki akal sehat.
Hal ini, demi Allah, merupakan bukti nyata bagi orang yang
memiliki hati, mau merenungkan dan menginginkan kebenaran. Bagaimana mungkin
thaghut rela kepada mereka dan membiarkan mereka bebas bergerak dan
beraktifitas di negaranya, seandainya mereka memang benar di atas kebenaran,
tauhid dan jalan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Namun thaghut mengetahui bahwa mereka adalah benih kerusakan
dalam “jama’ah muslimah”, yaitu di tengah kaum muslimin. Maka thaghut
membiarkan mereka membuat kerusakan (di tengah umat Islam), bahkan terkadang
thaghut mendukung mereka, membuka pintu lebar-lebar untuk mereka dan memberi
bantuan kepada mereka dalam sikap ekstrim mereka sehingga thaghut mempergunakan
mereka untuk “memukul” kaum muslimin.
Cukuplah Allah sebagai pelindung kita dan Dialah sebaik-baik
pembela.
وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
“Mereka
membuat makar dan Allah juga membuat makar, sungguh Allah adalah sebaik-baik
pembuat makar.”(QS. Al-Anfal [8]: 30)
Ada Syaikh Abu Syakir arRofi’i, ketika ditanya tentang
masalah mengkafirkan Hamas dan Brigade Al Qasam di fatwanya dalam CD “Haqibatul
Mujahiddin” (Mujahiddin Back 3), lalu beliau ingatkan kepada ikhwan-ikhwan
Mujahiddin untuk menghindari masalah itu. Untuk berhati-hati dan untuk
memperhatikan wejangan-wejangan para qadah kibar/ amir mujahidin. Karena beliau
sebutkan bahwa itu pemahaman khawarij, sangat mudah mengkafirkan, tanpa melihat
apakah yang dikafirkan mempunyai udzur
ta’wil apa tidak, untuk kalangan ulama. Sementara untuk orang awam udzurnya
paling besar adalah kebodohan atau taqlid, dan inipun ada pembahasannya yang
sangat panjang dalam kitab-kitab fiqih. Tapi beliau ingatkan di situ sangat
mudah mengkafirkan ini bagi gerakan jihad kedepannya akan menjadi sebuah musibah
besar, kenapa? Beliau sebutkan :
Yang pertama, dengan munculnya generasi orang-orang di
kalangan para aktifis jihad yang sangat bersemangat tapi mudah mengkafirkan
belakangan ini maka akan menjadi alat bagi thaghut dan antek-anteknya untuk
memisahkan mujahidin dengan masyarakat. Dimana mereka dengan kelebihannya di
bidang media massa seperti TV, radio, majalah, Koran, lembaga-lembaga kajian,
LSM, dll semua di tangan mereka, dengan mudah mereka akan membuat opini di
tengah masyarakat bahwasannya mujahidin itu tak lebih dari sekedar gerakan
sempalan yang kerjaannya mengkafirkan dan membunuhi, menghalalkan darah umat
Islam sendiri. Itu yang pertama, dijadikan alat oleh thaghut. Jika ini sudah
sukses, jelas mujahidin akan terpojok, tidak ada pendukung dan sebelum thaghut maka
masyarakat akan memusuhi mereka.
Lalu yang kedua, ketika gerakan jihad mulai kemasukan gerakan
takfiri, khawarij, dll nanti akan mengalihkan focus perjuangan umat Islam itu
ke dalam, mestinya menghantam para penjajah di negeri-negeri umat Islam, tapi
akhirnya tertuju kepada umat Islam sendiri. Kenapa? Karena memakai ayat seperti
“Wahai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di dekat
kalian. Dan hendaklah mereka mendapati dari kalian sikap yang keras/ kasar”.
Pakai ayat-ayat seperti ini maka akhirnya yang pertama kali kita perangi,
luruskan ini orang-orang yang dekat kita. Padahal jika begitu nanti perangnya akan
antara mujahidin dengan NU, karena belum apa-apa bagi NU mereka wahabi. Ada
sebagian kyai NU nanti mengeluarkan fatwa-fatwa bahwa wahabi itu kafir.Akhirnya
Tidak akan ada gerakan jihad melawan Amerika, Israil, dll. Sudah berhenti dari
dahulu seakan-akan yang satu kelompok salafi dan yang satu kelompok sufi,
satunya dituding wahabi dan yang satu menuding ini musyrik, mbulet-mbulet di
situ saja.
Dan sekarang kita lihat di internet sudah sangat luar biasa, belum
lama ini ada Daurah di sebuah pondok pesantren tentang wahabi. Ada hadir di
situ tokoh NU yang mengarang “Jejak Berdarah Wahabi” atau apa..(lupa).
Orang-orang NU ini sedang menyatukan kekuatannya untuk memerangi apa yang
mereka sebut hari ini sebagai gerakan wahabi. Kenapa bisa seperti ini? Karena itu
tadi, terlalu mengurus kedalam dan mudah mengkafirkan, akhirnya orang-orang
awamnya NU dan lain-lain begitu mudah dikompori oleh kyai-kyai mereka dan tentu
ditunggangi oleh BNPT dan lain-lain untuk menimbulkan peperangan yang
menghabiskan kekuatan kita, sementara kita lemah, sedikit, dll. Ini bukan
fasenya berdebat banyak-banyak, tapi fasenya kita menggalang kekuatan umat
Islam satukan potensi untuk menghadapi musuh yang lebih besar. Yang kalau musuh
yang lebih besar ini tumbang otomatis ini juga akan goyang. Jika Amerika dengan
demokrasinya tumbang tidak akan ada demokrasi di Indonesia. Jika kapitalismenya
Amerika tumbang, maka kapitalis di Indonesia juga akan goyang. Secara tidak
langsung seperti itu. Maka beliau Syaikh Syakir Arrofi’I mengingatkan seperti
itu.
Inilah mukaddimah sebagai nasehat bagi saudara-saudara kami
dan peringatan bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran dan nasehat.
Sesungguhnya orang yang berakal adalah orang yang mengambil pelajaran dan
nasehat dari pengalaman orang lain. Ia tidak akan mencoba sendiri segala
sesuatu. Jika setiap orang ingin mencoba sendiri segala sesuatu, tentulah
seluruh manusia akan binasa!
Orang yang bahagia adalah orang yang dilindungi dari fitnah
(ujian, kesesatan)_Hadist dalam Sunan Abu Dawud. Maka jauhilah oleh kalian
segala bentuk fitnah. Jauhilah fitnah dan orang-orang yang membawa fitnah.
Berpegang teguhlah dengan Allah Ta’ala, perbanyaklah berdoa dan memohon kepada
Allah Azza wa Jalla agar mengaruniakan petunjuk dan kelurusan kepada kalian,
karena sesungguhnya seluruh taufiq berada di tangan Allah semata, tiada sekutu
bagi-Nya.
Saya mengingatkan kembali bahwa maksud dari pembicaraan di
atas adalah membicarakan sifat-sifat, kondisi-kondisi dan kesudahan akhir
mereka, orang-orang yang seperti mereka dan orang-orang yang melanjutkan
generasi / keturunan mereka.
Namun hal itu tidak berarti semua orang yang saya sebutkan
secara terperinci di atas, juga saya katakan saat ini telah terdapat para diri
Abu Maryam Al-Mukhlif dan para pengikutnya yang terkena fitnah. Tidak demikian.
Boleh jadi sebagian kecil atau sebagian besar hal-hal yang saya sebutkan secara
terperinci di atas telah terdapat pada diri Abu Maryam Al-Mukhlif dan para
pengikutnya yang terkena fitnah, dan mereka berada dalam bahaya yang besar.
Maka hendaknya orang-orang mengambil pelajaran dan
orang-orang yang berakal sehat mau memikirkannya. Hanya kepada Allah kita
memohon kesehatan dan keselamatan.
[1].
HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, An-Nasai, Ahmad dan lain-lain. Pent.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Teks Asli :
ولهذا عنون الشيخ أبو
محمد المقدسي -فرج الله عنه، وهو الخبير بهم العارف بطرق ضلالاتهم- كتابه الرسالة الثلاثينية
بـ "رسالة الجفر في أن الغلو في التكفير يودي إلى الكفر".
ولا شك أن هذا الذي عليه
هؤلاء القوم ليس هو حال "المسلم" الذي وصفه القرآن والسنة.
ولا هذا الدين هو دين
الإسلام كما كان عليه محمد صلى الله عليه وسلم وأصحابه.
لا والله.. إنما هؤلاء
مارقون، مرقوا من الدين من باب الغلوّ والتشدد والإفراط والزيادة في الدين، كما أن
العلمانيين والمتزندقة الملحدين العصريين وأمثالهم مرقوا من الدين من باب النقصان منه
والتفريط فيه والترك له اتباعا لشهواتهم.
وهذان هما سبيلا الشيطان
لإخراج الناس من النور إلى الظلمات.
كما قال بعض السلف: ما
ندب الله العباد إلى شيء إلا اعترض فيه إبليس بأمرين ما يبالي بأيهما ظفر؛ إما غلو
فيه، وإما تقصير عنه.
وانتظروا وسوف ترون بأم
أعينكم كيف يؤول إليه حال هؤلاء المفتونين المارقين المخلف وأتباعه، إن استمروا في
هذا الطريق ولم يتداركهم الله برحمته.
ووالله لقد رأيناهم وجربناهم
في أكثر من بلدٍ يتركهم الطواغيت المرتدون يرتعون ويسرحون ويمرحون في البلاد لا يمسونهم
بسوء، رأينا ذلك بأم أعيننا وجربناه في ليبيا في أواخر الثمانينات من القرن الإفرنجي
الماضي، حين كانت الحملات على الإخوة الملتزمين على أشدها من قبل الطاغوت القذافي وزبانيته
واستخباراته، ومع ذلك كانوا يتركون الخوارج "التكفيريين" ولا يقربونهم بل
يفسحون لهم كل مجال، لماذا؟ لأنهم يدركون أنهم يقدمون لهم خدمة مهمّة، وأنهم لا يشكلون
أي خطر عليهم، بل هم أعوانٌ لهم في الحقيقة على المسلمين المستضعفين.!!
كيف لا وصفتُهم التي وصفهم
بها الصادق المصدوق أنهم "يقتلون أهل الإسلام ويدعون أهل الأوثان".
وهكذا سمعنا عنهم في أماكن
وبلدان أخرى، والقصص متشابهة في كل مكان.
وسترون ذلك في هؤلاء أيضا،
فاعتبروا يا أولي الأبصار.
وهذا لعمر الله برهانٌ
لمن كان له قلبٌ وتدبّرٌ وإرادة للحق، إذ كيف يرضى الطاغوتُ عنهم ويتركهم يسرحون ويمرحون
في البلاد، لو كانوا على الحق وجادّة التوحيد وطريق محمدٍ صلى الله عليه وسلّم.!
لكن الطاغوت يدرك أنهم
بذرة فساد في "الجماعة المسلمة" أي في وسط المسلمين، فيتركهم يفسدون وربما
دعمهم وفسح لهم وأمدّهم في طغيانهم ليضرب بهم المسلمين.!
وحسبنا الله ونعم الوكيل.
﴿ويمكرون
ويمكرُ الله واللهُ خيرُ الماكرين﴾.
وهذه كانت مقدمة نصحا
لإخواننا وتذكيرا وتنبيها لمن أراد أن يتعظ ويعتبر، فإن العاقل من اعتبر بغيره، واتعظ،
ولا يجرب كل شيء بفسه، إذن لهلك الناسُ كلهم لو أراد كل أحدٍ أن يجرب كل شيء..!
والسعيد من وقيَ الفتن،
فاجتنبوا الفتن، وابتعدوا عنها وعن أهلها، واعتصموا بالله تعالى وأكثروا من الدعاء
والإلحاح على المولى عز وجل أن يمن عليكم بالهداية والسداد، فإن التوفيق كله بيد الله
تعالى وحده لا شريك له.
وأنبه إلى أن المقصود مما تقدم هو الكلام على صفات
وأحوال ومآلات أمثال هؤلاء وجنسهم وضئضئهم، ولا يلزم منه أني أحكي عن هؤلاء المفتونين
الحاليين الآن كل ما ذكرته من تفاصيل، فقد يكون فيهم الآن قليلٌ أو كثير مما ذكرنا،
وهم على خطرٍ عظيم، فليعتبر المعتبرون وليتفكرْ أولو الألباب، نسأل الله العافية والسلامة.